Puro Mangkunagaran, atau Istana Mangkunegaran adalah istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya>

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1916-1944)

KGPAA-Mangkunegara-VII-closeup
KGPAA Mangkunegara VII
KGPAA Mangkunegara VII

Pemegang tampuk kekuasaan berikutnya adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII. Beliau adalah salah seorang putera Mangkunegara V. Mangkunegara VII dilahirkan pada tanggal 12 November 1885  dengan nama RM Suryosuparto.

Mangkunegara VII adalah seorang raja yang berpandangan modern. Beliau berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah Praja Mangkunegaran melalui usaha perkebunan (onderneming), terutama komoditas gula. Mangkunegara VII juga pencinta karya seni dan budaya Jawa terutama musik dan drama tradisional.

Mangkunegoro VII adalah tokoh organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo. Beliau juga menjadi  penasihat di organisasi pelajar Jong Java. Kecintaan Mangkunegara VII terhadap budaya Jawa ditunjukkan dengan mendirikan Lingkar Studi Filosofi Budaya (Cultuur-Wijsgeerige Studiekring) dan Lembaga Kebudayaan Jawa (Java-Instituut). Lembaga ini bertujuan memajukan perkembangan kebudayaan Jawa, Madura dan Bali. Java Instituut merupakan cikal bakal pembangunan Museum Sonobudoyo di Yogyakarta.

Pada tanggal 1 April 1933, Mangkunegara VII memprakarsai berdirinya radio pribumi pertama yaitu Solosche Radio Vereniging (SRV) sebagai bentuk perlawanan terhadap Belanda. Stasiun radio ini memancarkan program-program dalam bahasa Jawa. SRV memiliki jangkauan luas hingga ke Belanda. SRV menjadi bibit berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI).

Selain itu, Mangkunegara VII juga seorang perwira KNIL berpangkat kolonel. Dengan jabatan tersebut beliau merangkap sebagai komandan Legiun Mangkunegaran, prajurit yang dimiliki Mangkunegaran.

Atas jasa-jasanya dalam memajukan kebudayaan Jawa, Mangkunegara VII dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Keppres RI nomor 66/TK/ Tahun 2016 yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada perwakilan kerabat pada tanggal 15 Agustus 2016. Mangkunegara VII wafat pada tahun 1944. Beliau dimakamkan di Astana Girilayu, Kabupaten Karanganyar

2 Comments on Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1916-1944)

  1. Permisi. Menurut orang tua saya, saya adalah keturunan dari Mangkunegaran VII. Konon, buyut saya adalah putera beliau yang bernama RM Soehardjo yang menikah dengan Masoesanah. Bagaimana saya bisa memastikan hal tersebut? Saya juga ingin belajar lebih lanjut tentang budaya leluhur saya jika memang benar saya adalah keturunan beliau. Terima kasih

1 Trackbacks & Pingbacks

  1. Manusia Jawa dan Eropa; Sebuah Eksposisi pada Fragmen Mangkunegaran - Koncone Gibran

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*