Puro Mangkunagaran, atau Istana Mangkunegaran adalah istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya>

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX (1988 – 2021)

KGPAA-Mangkunegara-IX-closeup
KGPAA Mangkunegara IX
KGPAA Mangkoenagoro IX dan GKP Mangkoenagoro IX  /Foto : A. Darwis Triadi

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX atau lebih dikenal dengan Mangkoenagoro IX dilahirkan di Surakarta pada tanggal 18 Agustus 1951. Beliau adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau  Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII. Pada masa remaja, KGPAA Mangkoenagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo (GPH) Sudjiwo Kusumo.

KGPAA Mangkoenagoro IX menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kota Surakarta. Minat terhadap kesenian terutama seni tari, beliau tunjukkan dengan kemahiran memerankan Bambangan yaitu seorang ksatria lemah lembut dan halus. Peran Bambangan membutuhkan karakter yang kuat dan latihan yang keras untuk mencapai tingkat seorang penari yang layak tampil.

Setelah tanggal 2 Agustus tahun 1987 Mangkoenagoro VIII wafat, kurang lebih satu tahun Puro Mangkunegaran tidak memiliki penguasa, bertepatan tanggal 4 Jumadilakhir 1920 atau 24 Januari 1988, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX. Penobatan GPH Sudjiwo Kusumo menjadi KGPAA Mangkoenagoro IX merupakan peristiwa besar yakni seorang putra mahkota memimpin kerajaan. Pada saat penobatannya dipenuhi suasana sakral, digelar Tari Bedhaya Anglir Mendhung dan Tari Palguna Palgunadi.

KGPAA Mangkoenagoro IX merupakan raja masa kini atau raja modern yang peduli akan perkembangan kesenian. Itu beliau tunjukkan dengan menempatkan kesenian khususnya seni tari yang mengikuti perkembangan zaman. Disamping itu, KGPAA Mangkoenagoro IX juga menampilkan Puro Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa, kepada para pengunjung pura selalu disuguhkan kesenian Mangkunegaran; seperti tari, wayang kulit, dan fragmen.

Pada masa pemerintahan KGPAA Mangkoenagoro IX, kehidupan tari gaya Mangkunegaran semakin berkembang. Karya-karya yang dihasilkannya pada masa Mangkoenagoro IX diantaranya: Tari Bedhaya Suryosumirat (1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Harjuna Sasrabahu, Tari Puspita Ratna (1998), Tari Kontemporer Negeri Sembako (1998), Tari Kontemporer Krisis (1999), Drama tari Mintaraga, Drama tari Dewa Ruci, dan lain sebagainya.

KGPAA Mangkoenagoro IX wafat di Jakarta pada usia 70 tahun bertepatan hari Jumat tanggal 13 Agustus 2021. Beliau dimakamkan di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar pada hari Minggu 15 Agustus 2021.

5 Comments on Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX (1988 – 2021)

  1. RM WIRYOMIHARDJO LAHIR 1889 WAFAT 1976 KETIKA SEKOLAH KEDOKTERAN DI JERMAN TAHUN 1906 KEMBALI KE ISTANA DAN ADA WABAH PENYAKIT LALU PERGI MENINGGALKAN ISTANA TANPA ADA YANG MENGETAHUINYA SAMPAI WAFAT TAHUN JANUARI 1976 TIDAK DIKETAHUI PIHAK ISTANA, DEMI ALLAH SAYA CUCUNYA, SALAM SANTUN RAHAYU

  2. Di Wikipedia sudah ditulis Mangkunegara X, yang berkuasa tahun 2022-sekarang.Mohon penjelasan tentang hal ini.

  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, mohon maaf disini saya ingin mencari informasi mengenai sejarahnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkunegaran II..mohon dengan hormat penjelasan dan informasi nya,terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*