
Menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau dikenal dengan 1 Suro, Puro Mangkunegaran menggelar Kirab Pusaka Dalem dengan mengelilingi tembok istana. Kirab Pusaka Dalem dilaksanakan pada 1 Suro Wawu 1953 atau Sabtu (31/8/2019). Ratusan orang turut serta dalam kirab pergantian tahun Jawa tersebut.
Rute kirab di awali dari gerbang utama di Jalan Ronggowarsito berbelok ke kanan ke Jl. Kartini, Jl. R.M. Said, Jl. Teuku Umar dan kembali lagi ke Puro Mangkunegaran. Selama kirab para peserta berjalan tanpa alas kaki dan tidak boleh mengucapkan sepatah kata pun. Ritual ini juga sering disebut laku bisu atau tapa bisu.
Sebelum Kirab Pusaka Dalem dimulai, para kerabat dan abdi dalem Puro Mangkunegaran berkumpul di Pendapa Ageng. Setelah mendapatkan izin dari KGPAA Mangkoenagoro IX selaku Pengageng Puro Mangkunegaran lima pusaka berupa empat tombak dan satu pusaka yang ditempatkan dalam jodang berbentuk kotak kaca pun dikeluarkan dan dikirab.

Bertindak sebagai cucu’ lampah ialah putra KGPAA Mangkoenagoro IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo. Kemudian diikuti peserta kirab yang terdiri dari tamu undangan, kerabat dalem, abdi dalem dan masyarakat. Mereka mengenakan pakaian Jawa lengkap.
Kirab Pusaka Dalem dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Suasana khidmat semakin terasa karena sepanjang rute kirab lampu-lampu penerangan jalan umum dimatikan. Beberapa abdi dalem tampak membawa ratus yang dibakar membuat atmosfer di sekitar acara kirab bertambah hening.

Selain Kirab Pusaka Dalem, acara yang tak kalah penting yakni prosesi semedi. Acara ini dilaksankan di dua tempat. Peserta yang mengenakan busana adat Jawa Jangkep ditempatkan di Pendapa Agung, sementara yang lain di Paringgitan. Semedi meruapakan kegiatan doa bersama menjelang tengah malam sampai dini hari tanggal 1 Suro.
Selama bulan Suro masyarakat Jawa diingatkan selalu eling lan waspodo atau ingat dan waspada. Eling artinya manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan kedudukannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sementara waspodo artinya harus tetap terjaga dan waspada dari segala bentuk godaan dan perbuatan buruk.
Leave a Reply