
Puro Mangkunegaran melaksanakan prosesi Kirab Pusaka Dalem menyambut Tahun Baru Jawa atau dikenal Malam 1 Suro Be 1952 pada Senin, (10/9/2018) malam. Dalam kirab tersebut, Puro Mangkunegaran mengeluarkan empat pusaka, yakni tiga pusaka berupa tombak dan satu pusaka berada di dalam jodang.
Meski kirab dimulai sekitar jam 19.30 WIB, namun para warga telah memadati sekitar Pendhapi Ageng Puro Mangkunegaran sejak sore. Mengingat, dari tempat itu kirab pusaka akan dimulai kemudian berjalan mengelilingi tembok bagian luar Puro Mangkunegaran.
Prosesi kirab Satu Suro berlangsung khidmat. Peserta mengikuti prosesi kirab laku tapa bisu atau berjalan sambil bertapa membisu, tidak bercakap-cakap. Tapa bisu mempunyai filosofi keheningan. Ini sebagai tanda lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sekaligus merenungi semua ucapan dan tindakan yang sudah dilalui.

Dalam kirab tersebut, selain kerabat, abdi dalem dan masyarakat luas, sejumlah tamu undangan juga mengikuti prosesi kirab, yakni Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dan Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo. Mereka mengenakan pakaian kirab, yakni dengan menggunakan busana Jawa lengkap dengan beskap hitam dan melakukan tapa bisu sambil memanjatkan doa kepada Tuhan.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan,”Hampir setiap Malam 1 Suro saya ikut ambil bagian. Saya hanya ingin mengingatkan jika Negara Kesatuan Republik Indonesia ini terdiri dari beberapa kerajaan. Itulah yang mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan tradisi yang luhur”.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengaku sudah sering mengikuti kirab Puro Mangkunegaran. Bahkan sejak dirinya duduk di bangku SMA sudah mulai mengikuti kirab malam satu Suro.
Leave a Reply